tag:blogger.com,1999:blog-86915838746299237202024-03-19T18:53:27.260+07:00dunia seniDunia saya, tak harus sama dengan mereka, meski saya boleh jadi merupakan bagian dari dunia mereka. Namun, dunia saya adalah makna, adalah cerita, adalah rasa, adalah cinta, adalah segala yang hadir dan mengada..., salam.Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.comBlogger67125tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-86483442328468914412011-12-22T16:06:00.002+07:002011-12-22T16:24:19.217+07:00IbuIni "Hari Ibu" kesekian yang kualami. Bedanya, sekarang aku telah menyandang gelar kehormatan tersebut, yakni berstatus sebagai seorang "ibu". Menjadi ibu merupakan proses menjadi yang tiada henti bagiku. Serasa terus menerus bermetamorfosa dari waktu ke waktu. Lebih ramai dari sekadar guliran perasaan yang beraroma nano-nano (manis-asam-asin). <br />Menjadi seorang ibu telah mengenalkanku pada <span style="font-style:italic;">aku</span> yang lain. Pada aku yang seolah terbelah namun tetap satu. Aku yang satu dalam diriku. Aku yang lainnya dalam jiwa anakku. <br /><br />Menjadi ibu membuatku menjadi, setiap hari, setiap waktu.<br /><br />Meski Hari Ibu hanya hari ini, kasih ibu membanjir tak kenal hari. Meski Hari Ibu hanya hari ini, doa ibu mengalun sepanjang waktu. Meski Hari Ibu hanya hari ini, sayang ibu selalu tulus, selalu, dan selalu.Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-14385147370043383902010-10-08T09:23:00.003+07:002010-10-08T11:05:32.309+07:00Gamang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC_j9wFOtjda56CRMvItz2swM4xDPy4aTkPw3tAYZn6xon7GaqD9FcWj8JoE3AZIWR3L3y41-7WQMFr0r11KXrp-z3m33ONLLKwp4su_nau6OGN7i_r50G1LHFZiZj3UinqtguYa4mBeek/s1600/Foto0248.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC_j9wFOtjda56CRMvItz2swM4xDPy4aTkPw3tAYZn6xon7GaqD9FcWj8JoE3AZIWR3L3y41-7WQMFr0r11KXrp-z3m33ONLLKwp4su_nau6OGN7i_r50G1LHFZiZj3UinqtguYa4mBeek/s320/Foto0248.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5525515529206137602" /></a><br />Aku menulis ini ketika Elang, bayiku yang berusia hampir 2 bulan dalam gendongan. Dia tertidur sekarang. Beberapa saat tadi, matanya yang berbinar cemerlang bersitatap dengan mataku. Ada selaksa rasa berkecamuk di sana. Matanya yang menyimpan sejuta pengharapan, memendam asa kehidupan berselubung ketidakberdayaan yang keseluruhannya seolah-olah ia serahkan padaku. Hidup-matinya, sehat-sakitnya, pintar-bodohnya, baik-buruknya, keseluruhan dirinya. Semua itu membuatku merasa tak berdaya sekaligus merasa berharga-karena mendapat karunia dengan kehadirannya-.<br /><br />Aku gamang. Masa cutiku menjelang usai. Pekerjaan pun menantiku. Satu sisi diriku merindukan dunia kerja dan segala hiruk-pikuknya. Namun, di sisi lain aku tak ingin melewatkan masa-masa awal tumbuh kembang bayiku. Elang, yang sekarang pandai mengoceh membuatku enggan meninggalkannya. Apalagi di usinya yang belum dua bulan ini dia sudah pandai tengkurap dan mengangkat kepalanya. Setiap hari ada saja hal baru yang menakjubkan dibuatnya.<br /><br />Aku pun terpekur jadinya. Gerak langkahku kini tak hanya untukku, tapi juga untuknya. Tentu saja aku tak bisa memenuhkan diri Elang, jika aku pun tak mampu memenuhkan diri sendiri. Dengan keberadaannya, aku belajar lebih banyak tentang kasih sayang, tentang pengorbanan, tentang keikhlasan, tentang hasrat dan ambisi,tentang kepuasan, yang kumaknai secara lebih mendalam.<br /><br />Melihat ternyata memang tak sama dengan mengalami. Selama ini aku banyak menemui ibu muda yang bekerja. Mereka berjibaku dengan waktu, demi diri, dan demi sang buah hati. Kini, aku merasakan sendiri, bagaimana kini aku melangkah dan membawa diri tak hanya memikirkan kepentingan sendiri. Aku menyadari keberadaan Elang tak menyurutkan ke-aku-anku sebagai pribadi. Aku punya mimpi-mimpi yang ingin kuraih, aku punya ambisi yang berusaha kucapai, aku memiliki cita-cita yang tetap kuperjuangkan. Dan di atas semua itu, aku pun sepenuhnya sadar, bahwa kasih sayang dan keseluruhan diriku akan selalu meliputi Elang, anakku, yang kelak, di suatu hari nanti memiliki mimpi-mimpinya sendiri.<br /><br />Kamis pagi, 30 September 2010Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-88917675591395021802010-07-20T11:27:00.004+07:002010-07-20T11:46:11.815+07:00Selaksa RasaSuatu ketika pernah kubaca bahwa manusia cenderung enggan keluar dari zona nyaman dan menghadapi tantangan baru. Rasa asing, khawatir, cemas terhadap segala sesuatu yang tidak pasti dan tidak diketahui membuat manusia tak berdaya.Mungkin rasa itulah yang melingkupi hari-hariku belakangan ini.Setelah trisemester pertama dilalui dengan morning sickness yang meletihkan. Lalu terselip jeda trisemester kedua yang cukup menenangkan. Menjelang akhir trisemester ketiga ini perasaanku dilanda galau yang tak karuan.<br />Kondisi fisik mulai menuai banyak keluhan. Emosi yang kadang tidak stabil dan kerap mengalami perubahan. Juga gumpalan rasa khawatir terhadap segala hal yang mungkin datang menjelang masa persalinan. <br />Menurut perhitungan, tepat di hari ini, tiga puluh enam minggu sudah janin berada dalam kandunganku. Kata dokter, persalinan biasanya terjadi setelah minggu ke-40. Itu pun bisa mundur, atau maju dari tanggal yang diprediksikan. Hanya Tuhan yang tahu, kapan sang bayi akan memperlihatkan diri di haribaan bumi.<br />Do'aku, semoga selamat hingga tiba waktunya...Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-44690690617501915522010-02-11T16:42:00.003+07:002010-02-11T18:43:33.145+07:00JedaTujuh purnama sudah berlalu sejak aku mempertahankan tesisku pada ujian sidang Juli tahun lalu. Tiba-tiba saja aku teringat pesan seorang dosen pembimbing akademik, yang juga pembimbingku dalam menyusun tesis waktu itu. Pesan itu hampir-hampir kuserupakan dengan amanat, atau bahkan wasiat. Yang pasti, aku menyimpannya sebagai janji yang akan kutunaikan. Bukan janji pada guru-ku itu, tapi janji pada diriku sendiri bahwa sekecil apapun ilmu yang kudapatkan -terutama ilmu pengetahuan dari dosenku yang satu itu tentu saja- akan kuperdalam, kuberdayakan, kuperkembangkan, kusebarkan ke sebanyak mungkin manusia demi kehidupan yang lebih baik, yang lebih berarti, yang lebih bermakna. Aku percaya pencerahan manusia bisa dicapai melalui jalan ini. <br />Namun, sejujurnya aku malu. Aku malu karena sampai saat ini aku belum mampu merealisasikan pesan dan arahannya -yang sudah merupakan janjiku sendiri- agar aku konsisten meniti jalan ilmu pengetahuan. Rasa malu itu muncul bukan karena aku merasa tak mampu, tapi karena aku belum mencoba untuk melakukannya. Aku merasa kosong. Merasa memiliki utang yang belum juga sempat kubayar. <br />Lalu, aku menemukan kata aku. Jeda. Ya, jeda. Mungkin selama ini aku terlalu keras kepada diriku sendiri sehingga aku malah terbelenggu. Aku lupa bahwa diriku pun perlu jeda. Aku lalai untuk menikmati waktu luang yang selayaknya kuberdayakan untuk menabung energi dan menyuplai gagasan. Aku perlu sedikit bersantai agar pikiranku segar dan terbuka terhadap banyak hal. Hingga di suatu hari, aku siap kembali berkarya dengan cemerlang, entah di ranah apa, atau melalui media apa. Semoga.Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-69533701169612090552010-02-05T14:06:00.005+07:002010-02-05T14:58:56.874+07:00aku . . .Belum lama menjalani peranku sebagai seorang istri, hitungan bulan berikutnya aku mesti belajar menjadi ibu. Ya, ibu untuk janin dalam kandunganku. Senang, tentu saja. Namun, di sebalik itu semua aku banyak mendapatkan konsekuensi.<br />Mulanya aku merasa tak tahan karena kekerapanku pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Saking seringnya sampai sehari aku bisa bolak-balik lebih dari lima belas kali. Hal itu sangat mengganggu, terutama ketika aku berada dalam perjalanan dengan menggunakan sarana transportasi umum. Sampai-sampai aku sering minta berhenti meski belum sampai tempat tujuan.<br />Konsekuensi berikutnya menimpa wajahku, berupa jerawat yang muncul dan tak kunjung habis. Ibaratnya hilang satu tumbuh sepuluh. Wah, jangan tanya mumetnya. Kata orang kalau hamil jadi tambah cantik, kok aku malah jerawatnya yang membukit, hiks... hiks.<br />Lalu, masalah "standar" yang dialami hampir semua perempuan hamil: mual-muntah. Fhhh.... betapa tak nyamannya, gak enak makan, malas minum, perut begah, kepala pusing, badan letih, lemah, lesu, dan sebagainya. Bawaannya pengen bed rest melulu.<br />Dan yang paling merepotkan di antara semua itu adalah intensitas air liur yang meningkat entah berapa kali lipat, sehingga aku harus membawa kantong plastik jika bepergian plus tisu ekstra banyak. Belum lagi di saat menjelang tidur atau kalau harus bicara dengan orang lain. Wuihhhh repotnya....<br />Namun, di atas semua itu, aku kembali belajar untuk semakin meningkatkan kesabaranku, mengabaikan keegoisanku. Aku membentuk diri menjadi manusia baru, demi manusia lain yang tumbuh dalam rahimku: anakku. (Sesungguhnya, jauh di lubuk hatiku aku masih belum percaya, benarkah ada sosok mungil yang bertumbuh bersama diriku, menghirup udara yang sama, mencium aroma yang sama, menyerap nutrisi makanan yang sama, hidup dalam tubuh yang sama).Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-59141429243657997472009-12-13T16:36:00.006+07:002009-12-13T17:00:45.205+07:00aku dan catatan hariankuTernyata, aku tak cukup konsisten untuk menulis di blog-ku ini. Walau begitu, aku cukup intens menulis di buku harian konvensionalku yang berwarna biru, yang tebal, dan karenanya belum harus diganti meski telah menampung catatan harianku sejak September 2007 lalu.<br />Oh, ya, aku menulis catatan harian sejak Kelas 2 SMP, dan buku-buku itu masih kusimpan sampai sekarang. Oleh karenanya, pasangan hidupku punya cukup banyak referensi otentik tentang diriku dari buku-buku itu. Sayangnya, dia tidak memiliki kebiasaan yang sama, sehingga aku harus puas dengan kisah kehidupannya pada masa lalu melalui sudut pandangnya saat ini. Kalau dipikir-pikir sepertinya kurang adil, ya?<br />Kembali pada kebiasaanku menulis catatan harian, aku sungguh heran mengapa aku mandeg menulis, padahal belakangan ini tak kurang-kurang pengalaman atau momen-momen penting yang kualami. Sebut saja proses penyelesaian studi magisterku yang menguras cukup banyak energi -dan tentu saja materi-, persiapan dan pelaksanaan pernikahanku dengan Ari tak lama setelah aku maju ujian sidang untuk mempertahankan tesisku.Kondisi dan suasana tempatku bekerja yang fluktuatif. <br />Hm, belum lagi pengalamanku sebagai pasangan baru dengan segala lika-likunya, fhhh....rame rasanya, sodara-sodara! Ada manis, asam, asin, dll (kaya permen aja, heheh).<br /><br />Sekarang ada cerita baru pula. Ini tentang gigi. Ya, gigiku yang waktu kecil dulu kurang terawat dengan baik sehingga kini perlu perawatan ekstra. Sebenarnya aku agak khawatir tentang ini. Hm, mudah-mudahan saja segalanya berjalan dengan baik dan aman. Semoga.Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-4901227272572218882009-09-24T15:58:00.000+07:002009-09-24T16:02:22.191+07:00LebaranHari ini 1 Syawal 1430 H yang bertepatan dengan 20 September 2009. Tahun-tahun berganti. Dan setiap hari ini tiba, masyarakat muslim menyambutnya dengan istimewa. Demi Idul Fitri atau lebaran, orang rela berlelah-lelah mudik ke kampung halaman, orang bersedia berdesak-desakan di pasar atau di terminal . Lalu, apa sebenarnya arti lebaran bagi setiap orang. Mudikkah? Ketupat dan oporkah? Solat ied-kah? Baju baru? Atau apa?<br /> Saat ini aku sendiri merenungkannya. Untukku sendiri, antusiasme dan kesan hari Lebaran relatif menurun setiap tahunnya. Pada masa kanak-kanak aku demikian bersemangat menyambutnya. Saat remaja setidaknya aku masih punya antusiasme yang cukup besar meski tak seperti sebelumnya. Kini, entah mengapa rasa dan hasrat itu tak ada lagi. Sejujurnya, aku rindu pada perasaan itu. Rasa penuh, rasa syukur, rasa bahagia yang ah aku tak mampu menguraikannya dengan kata-kata.<br />Aku pun bertanya-tanya. Aku-kah yang telah berubah, atau keadaan sekelilingku yang berbeda. Ataukah kedua-duanya kini tak lagi sama. Adakah orang-orang juga merasakan hal serupa? Sekali lagi, entahlah…<br />(kutulis seusai sholat ied di rumah, saat ortu dan adik2ku berkunjung ke rumah saudara.)Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-77401059058291754692009-08-13T21:03:00.004+07:002009-08-13T21:20:11.257+07:00dua tahun bersama mereka<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwU8VUG0EUkgcpdlVWcJFRrDLUiafcuNHrHPQfxIhuykoe28lSqL8MjPEeVItnC3ruS6-4i5lu7HXGOHq-U3WAe4_6cK4zSMmCbvHtDbc-B_q_t-aYfTJrErTYBiKbazUpiz_aSJ2eTvZ4/s1600-h/IMG_2486+copy.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 256px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwU8VUG0EUkgcpdlVWcJFRrDLUiafcuNHrHPQfxIhuykoe28lSqL8MjPEeVItnC3ruS6-4i5lu7HXGOHq-U3WAe4_6cK4zSMmCbvHtDbc-B_q_t-aYfTJrErTYBiKbazUpiz_aSJ2eTvZ4/s320/IMG_2486+copy.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5369451816521042690" /></a><br />pada satu titik, kami bertemu,<br />sekian waktu, berjalan bersama meniti ilmu,<br />dan kini menyisakan rindu<br />terkenang manis di kalbu....Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-14572713954926088192009-05-18T16:36:00.004+07:002009-05-18T17:17:17.211+07:00Teman<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnAur2NCYUHd3HYHNtqJ735bbu26sGOEQ5f7QTzb4_o7WBWOh1BPE82ZL2aZZu5pSUO3EeGdO4bsJE8KU0X2q7rwTISP8TjmAib8pImmJgugnwZH7w_LxvKEoNJGI3CtCbnkXzNdTdH6mv/s1600-h/DSCN2611.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnAur2NCYUHd3HYHNtqJ735bbu26sGOEQ5f7QTzb4_o7WBWOh1BPE82ZL2aZZu5pSUO3EeGdO4bsJE8KU0X2q7rwTISP8TjmAib8pImmJgugnwZH7w_LxvKEoNJGI3CtCbnkXzNdTdH6mv/s320/DSCN2611.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5337105714605807666" /></a><br />Aku percaya, salah satu resep hidup bahagia adalah banyak teman. Setelah hampir sebulan sibuk sendiri, juga karena sakit selamat lebih dari seminggu aku kurang menjalin kontak dengan teman-teman. Akhirnya, di akhir pekan kemarin waktu melepas rindu pun tiba. Tidak dengan begitu banyak teman sih, setidaknya aku, ita, dan maulida bisa bertemu pada waktu yang sama. Hampir setahun belakangan ini kami tak sering bertemu. Meski tinggal lumayan berdekatan, ita sibuk bekerja pagi hingga malam, jadi kami tak sering berjumpa. Maulida tinggal di bagian kota yang lumayan jauhnya sehingga tak setiap bulan juga kami bertemu. <br />Kami mulai berteman ketika sama-sama bergabung di UKM Persma waktu kuliah dulu. Berkegiatan bersama-sama selama hampir tiga tahun membuat perkawanan kami lebih dekat. Kami pun memotret momen itu di taman kampus pada pagi hari yang cerah, di taman kampus yang bunganya rekah. Meski kami belum mandi, tapi gayanya cukup aksi, hehehe....Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-18080256858089787472009-05-16T11:47:00.002+07:002009-05-16T12:49:46.720+07:00menjadi manusia...<br />ada banyak teori sebagai referensi tentang makhluk yang satu ini<br />mulai dari psikologi, sosiologi, antropologi, sampai biologi,<br />dari yang paling konkret, sampai yang paling rumit <br />manusia berhadapan dengan dirinya,<br />dengan keluarganya, <br />dengan institusi yang dimasukinya, <br />dengan lingkungan tempat hidupnya,<br />dengan alam hayati dan hewani di sekelilingnya. <br />ada banyak hal yang terjadi. <br />ada banyak aksi. ada banyak definisi. <br />ada ingin yang menjadi-jadi, <br />tapi tak selalu terealisasi.<br />hm, semoga langkah ini tak terhenti...Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-53411744879586326492009-04-17T13:28:00.004+07:002009-04-17T13:49:35.584+07:00menulis-mimpi-penulisMalam tadi, aku tertidur dengan buku catatan harian di sampingku. Sejujurnya catatan itu tak tertulis intens seperti dulu. Sudah jhampir dua tahun ini buku harianku tak berganti dengan yang baru. Hm, padahal aku bermimpi untuk menjadi seorang penulis.<br />Aku pun teringat seorang teman yang mengatakan memiliki mimpi serupa, namun tak kunjung menulis. Padahal, hampir setiap orang di zaman ini bisa menulis, tapi sayangnya justru tak banyak orang yang menulis.<br />Menulis mengikat pemikiran, memperpanjang ingatan, menjadi standar kejelasan gagasan, merapikan jalan pikiran. <br /><br />Lalu, tiba-tiba tanya itu mendera: mengapa aku tak kunjung jadi penulis? padahal setiap hari aku bergelut dengan tulisan. Sulit rasanya menuangkan gagasan yang mengendap dalam beenak. Terlalu banyak alasan rasanya yang membiarkanku mendapat pembenaran sehingga tak menulis dengan jernih. Kerap muncul khawatir akan ketidakmampuan mengemukakan gagasan dengan rapi. Padahal, aku sendiri bergelut di dunia bahasa. Padahal, sedari kecil aku sudah sangat sering membaca.<br /><br />Bagiku, betapa indahnya menulis itu. Seperti melukis. Menyerap, mereguk, mencerna selaksa rasa dari semesta, lantas membaginya dengan sesama.Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-81979207691901484382009-04-06T16:05:00.004+07:002009-04-06T16:57:15.634+07:00kenang(2)an, untuk kawan-kawan yang aku sayangSesungguhnya ada banyak hal indah yang dimiliki manusia dalam hidup, salah satunya adalah kenangan. Ya, kenangan. Hal itu kusadari benar ketika setelah jangka waktu lebih dari sewindu aku bertemu kembali dengan kawan-kawanku semasa SMA dan SMP dulu. Sebelumnya aku mendamba. Membayangkan betapa bahagianya jika aku berkesempatan bertatap muka dengan mereka, bercanda dan iseng seperti waktu itu. Kukhayalkan,ah, betapa bahagianya.<br />Harinya tiba, akhirnya aku menatap wajah-wajah itu. Dalam waktu bertemu yang tak lama itu, kuperhatikan mereka satu per satu. Ada yang membengkak jadi gemuk, ada yang tetap kurus seperti dulu, ada yang jadi hobi berdandan berat, ada juga yang tambah "gila" melebihi masa SMA, slengean, urakan, meski terlihat jauh lebih gaya. Bahagia? tentu saja, tapi tak seindah khayal dan imajinasi yang kurangkai di kepala, tak seindah bayanganku semula. <br />Meski begitu, aku senang kembali tertaut waktu dengan mereka, yang kini menempuh hidup di jalan berbeda-beda. Setidaknya, di satu titik di masa lalu, kami berbagi kasih dan keceriaan bersama-sama. <br />Pertemuan kemarin hanya hitungan jam, tapi aku senang. Memandang kawan-kawanku di masa kini, seperti membongkar aku dan hidupku di masa lalu. Di raut muka kawanku aku menemukan sebagian gambaran wajahku. Lalu, rasa hangat itu mengalir di seluruh pembuluhku. Menciptakan desir. Menimbun selapis lagi kenangan tentang makna hadirnya "kawan" sehingga tak sekadar angan-angan.Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-19017393205879182892009-04-03T15:03:00.003+07:002009-04-03T15:10:28.216+07:00hujantik, tik, tik bunyi hujan di atas genting...<br />celoteh masa kecil yang renyah.<br />indah sekali mendengarnya, mendengarnya meski hanya di dalam kenanganku saja...<br />karena kini, bunyi hujan turun sungguh jauh dari kesan indah, bunyinya gemuruh bagai air bah.<br /><br />hujan tak lagi bermakna kegembiraan dan kebebasan seperti kunikmati sewaktu kanak-kanak dulu. hujan kini hanya memberikan dingin yang ngilu, lalu membuatku tergugu dalam kotak beton tinggi, bahkan meringis ngeri.<br /> <br />hujan pun bermakna diam di mataku, menjelma kerinduan di angin lalu.Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-64528772213168690762009-03-30T15:52:00.002+07:002009-03-30T15:56:03.668+07:00hasrataku rindu<br />pada jauh<br />dan <br />kenangan<br /><br />aku kasih<br />pada mimpi<br />dan<br />harapan<br /><br />aku damba<br />pada asa<br />dan <br />ketulusan<br /><br />lalu,<br />aku terpaku<br />pada ingin yang tak terpuaskanSenihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-77351084028089313762009-03-28T13:14:00.001+07:002009-03-28T13:23:18.075+07:00garin & generasi biru<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CSENIAP%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CSENIAP%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CSENIAP%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal">Ini pertemuan ke-4 dari kursus filsafat yang kuikuti. Semester lalu materi utamanya tentang filsafat agama dengan tagline “tuhan agamamu apa?”. Semester ini materinya boleh dikatakan lebih membumi: tentang filsafat manusia dengan tagline “menjadi individu”. </p> <p class="MsoNormal">Nah, jika di minggu lalu materi yang dibahas tentang zoon logon echon, homo faber, lalu homo economicus <span style=""> </span>(beberapa pandangan klasik tentang manusia), maka malam tadi kami mengapresiasi sebuah film dan mendiskusikannya dengan sang sutradara, yakni<span style=""> </span>film “generasi biru” yang disutradarai Garin Nugroho.</p> <p class="MsoNormal">Film yang dibintangi grup music slank tersebut merupakan gado-gado-seperti yang diakui sang sutradara-campuran antara dokumenter, musikal, dan animasi sekaligus. Rasanya pun otomatis cukup ramai. Bisa manis, asam, pedas, bahkan hambar. Kesan yang kutangkap cukup vulgar, liar, namun tidak asal. Nampaknya sang sutradara tahu betul tentang ruang kosong dalam estetika resepsi yang memungkinkan untuk diisi interpretasi berbeda oleh pengapresiasinya.<span style=""> </span>Pesannya cukup kuat. Meski miskin dialog, ada banyak hal yang berbicara dalam film tersebut.<span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal">Aku pun cukup dimanjakan dengan beberapa lagu slank yang banyak diperdengarkan sepanjang film.<span style=""> </span>Jadi, selain menawarkan pesan moral<span style=""> </span>tentang dunia generasi biru yang seolah di luar jalur aman alias di luar sistem standar yang membuka luas terciptanya ruang dialog antara creator dengan apresiator,<span style=""> </span>film ini cukup menghibur.</p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span>Di luar film tersebut, justru yang menurutku lebih menarik adalah apa yang dikemukakan oleh sang sutradara: garin nugroho. Pandangan-pandangannya sebagai –seperti sering dilontarkan para kuli tinta- pembuat film spesialis festival Di antara yang cukup menjadi bahan perhatianku ialah tentang konsep bahwa tugas setiap individu adalah melengkapi kemanusian banyak orang lainnya; dan bahwa memahami-mengerti sesuatu merupakan sebuah proses, karenanya sensor memori manusia mestilah senantiasa dibangun sejak dini. <span style=""> </span></p> Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-89965224532638848452009-03-25T15:48:00.003+07:002009-03-25T16:07:36.670+07:00cerita helaian benang & tusuk lumpiacerita. setiap orang memilikinya. aku juga tentu saja. hari ini kukisahkan satu cerita. tentang kerja kerasku selama kurang lebih lima hari ini. cerita bermula dari sepasang sumpit lumpia dan helaian benang-benang penuh warna. <br />sebenarnya sejak kelas 1 SMP aku telah banyak bersentuhan dengan helaian benang. hanya dulu aku tak merangkainya dengan sumpit lumpia yang dimodifikasi, tapi dengan jarum logam pipih yang di kedua ujungnya terdapat pengait khusus.<br />dua hari pertama aku bongkar pasang rangkaian benang sampai hampir putus asa. kata seorang kawan aku kurang sabar, buktinya aku tak bisa merangkai helai-helai benang tersebut.<br />tapi di pagi hari ketiga aku menemukan titik lemah karyaku sehingga dapat melewatinya dengan selamat. jika kawan-kawanku hanya menggunakan satu gulungan benang saja, maka aku menuntaskan karya pertamaku dengan dua gulungan benang sekaligus. meski sepanjang hari aku bergelut dengan banyak pekerjaan, aku menyulam karyaku setiap ada kesempaatan. akhirnya; karya perdanaku pun kuselesaikan tadi pagi...sehelai syal dengan gradasi warna hitam, biru, dan merah marun. hangat melilit leherku. hm, senangnya.<br /><br />aku pun berpikir tentang antusiasme setiap orang terhadap sesuatu yang ditargetkannya atau digandrunginya. putus harapan di tengah jalan, bahkan berpikir sama sekali tak ada peluang baginya. padahal kita sendiri, dengan bekal kemauan, semangat, dan kerja keras pasti mampu mencapai atau mewujudkannya. <br />seperti cerita tentang helai-helai benang itu, meski lelah dan pegal, aku senang. sungguh....Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-19538223349781868572009-03-24T17:03:00.002+07:002009-03-24T17:11:49.066+07:00komentarMenjelang senja selepas hujan di Bandung utara seperti sekarang, hm dinginnya. Ada suatu hal yang menarik hatiku hari ini. Tentang komentar. Bukan komentar di blog maksudku, tapi komentar yang kerap dilontarkan orang-orang terhadap kita sebagai individu. <br />Dalam dua hari terakhir aku mendengar beberapa komentar yang berbeda-beda tentangku. Ada yang menyenangkan, ada juga yang "kurang" menyenangkan. Terkadang komentar itu "asal" dan tak berdasar, tapi ya begitulah adanya.<br />Pernah juga aku memikirkan benar-benar komentar orang-orang. Namun, jadi pusing dan gak enak hati sendiri. Lama-kelamaan aku bisa lebih santai menerima komentar orang, terlepas bagaimanapun menyenangkan atau kurang menyenangkannya komentar tersebut.Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-40782207542177849542009-03-18T11:18:00.003+07:002009-03-18T11:46:25.560+07:00tentang menulisMenulis atau membaca berfungsi sebagai terapi bagi manusia. Hal itu tak sekadar kuketahui, tapi kualami sendiri. Sejak kecil aku sangat dekat dengan dunia membaca, maka tak heran jika di antara sederet impian yang kukhayalkan, salah satunya adalah menjadi penulis. <br />Sayang, aku belum benar-benar menerjunkan diri secara maksimal dalam dunia ini. Aku menulis intensif dalam catatan harian sejak kelas 1 SMP. Sampai hari ini buku harian manualku telah lebih dari lima jumlahnya. Tentu saja dengan ketebalan buku yang relatif. Ada yang sangat tebal sehingga berkesan serius, sampai buku harian kelas 1 SMP yang full colour dan berkesan remaja. Dari sejumlah buku harian itu aku menemukan rekam jejak gaya tulisanku selama ini, juga isi, dan tema-tema yang kutulis dari kehidupanku sendiri. Sangat berwarna. Ada yang norak, lucu, tapi ada juga yang kontemplatif dan melankolis. <br />Selain catatan harian, karya tulis yang kubuat lebih banyak berupa karya ilmiah, baik karya konseptual seperti makalah, laporan buku, dan artikel, maupun laporan penelitian yang kutulis sebagai skripsi pada akhir studi S1-ku dulu. Beberapa penelitian di semester 1 tentang Ujaran sebagai Bentuk Interaksi Sosial (Sosiolinguistik) dan semester 2 tentang Kedwibahasaan pada Anak (Bilingualisme) pada studi magisterku kulaporkan dalam bentuk makalah.<br />Semasa S1 aku menulis berita dan resensi di situs dan koran kampus. Tulisanku yang dimuat di media massa hanya terjadi pada Oktober tahun 2005 lalu, itu pun merupakan satu-satunya tulisan yang pernah kukirimkan. <br />Belakangan aku menjadi penulis lepas di antara aktivitasku sehari-hari. Hasilnya sebuah buku yang sudah dibeli oleh penerbit, sebuah buku keroyokan tentang pengajaran bahasa dan sastra; serta ensiklopedi sastra. Secara ekonomi, hasil dari menulis tersebut cukup lumayan juga untuk membayar uang kuliah. <br />Sekarang aku sedang menulis tesis, semoga saja dapat kuselesaikan dengan baik dan tepat waktu.Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-22538715524716189352009-03-07T10:17:00.003+07:002009-03-07T10:22:25.292+07:00puisi pagi iniPuisi yang menyapaku pagi tadi:<br />bukalah hari dengan doa<br />bukalah hati dengan cinta<br />dan<br />lihatlah betapa hidup ini berharga...<br />mungkin bagi dunia kau hanya seseorang<br />tapi bagi seseorang kau adalah dunianyaSenihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-25160221842069155832009-01-26T17:49:00.003+07:002009-01-26T17:53:45.947+07:00hidup dan mimpiEiji Yoshikawa dalam novelnya Musashi melalui tokoh Takezo mengatakan betapa penting dan istimewanya terlahir sebagai manusia. Dan pada saat hampir mati, Takezo mengakui ia mengerti apa artinya hidup. <br /><br />Aku pun jadi tergoda untuk berpikir, apakah untuk mengerti hidup manusia harus menempuh mati lebih dulu? Apa sebenarnya yang kita cari, apa sesungguhnya yang kita kejar dalam hidup? Zaman dulu, di Jepang sana orang-orang memilih jalan zen atau jalan pedang. <br /><br />Sedangkan aku? Aku ingin hidup menjadi lebih baik, untukku dan untuk orang-orang lainnya. Melalui pendidikan dan pengetahuan yang selama ini kutekuni. Melalui sikap dan perbuatan yang selama ini aku pilih. Melalui kata-kata yang kuucapkan dan kutuliskan aku ingin bertumbuh dan berbagi dengan sekelilingku. <br /><br />Sejak lama aku ngeri pada kebencian atau kesalahpahaman yang menghancurkan perasaan, menghancurkan hubungan, dan mengasingkan orang-orang, satu dari lainnya. Cinta sepertinya terlampau mahal untuk manusia. Bahkan, kehancuran kerap terjadi dengan mengatasnamakan cinta. Pada mulanya aku tak mengerti. Tapi memang hidup manusia tak selalu berarti hitam atau putih.<br /><br />Namun, di sebalik semua itu, meski tak setiap mimpi menjelma nyata, mimpilah yang kerap memenangkan hati untuk bertahan. Untuk tetap bergerak, bertumbuh dan berbuat, sebisa-bisanya, semampu-mampunya. Di antara sekian mimpi yang menghiasi langit hatiku adalah berpetualang.<br /><br />Sesunggguhnya, aku senang berpetualang, jiwa dan raga. Petualangan jiwa kerap kulakukan. Bahkan sejak masa kanak-kanak, ketika aku berselancar dengan banyak tokoh cerita sederhana semacam lima sekawan atau sapta siaga. Seiring usia, aku pun menekuni karya Pramoedya, Iwan Simatupang sampai Andrea Hirata. Cerita dari barat dan timur negeri ini pun kumamah dan kucerna, di hati dan di kepala. Mereka tak menggurui, apalagi menghakimi. Melalui pelbagai cerita itu aku banyak belajar tentang hidup dan kehidupan, sosok tak nyata namun efeknya demikian terasa. Persentuhanku dengan sastra merupakan petualangan jiwa yang tak terperikan maknanya. <br /><br />Sejujurnya, petualangan raga belum banyak kulakukan, suatu saat akan kuusahakan untuk menggenggam kesempatan itu; mengunjungi banyak tempat di pelosok negeri, bahkan di pelosok bumi jika memungkinkan. Ah, alangkah indah jika mimpi menjelma menjadi kenyataan yang terhampar di hadapan. <br /><br />“Namun, tidakkah mimpi itu sendiri sudah merupakan kekayaan yang telah menjadi suatu kepastian, kawan?” tanya hati kecilku kemudian.Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-24243722747741188762009-01-26T17:32:00.000+07:002009-01-26T17:37:07.492+07:00gigi di rahang kiri<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cfluxbox8%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:usefelayout/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-language:EN-US;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Sesuatu yang pada mulanya kukira sebagai sesuatu yang sederhana ternyata tidaklah demikian halnya. Hal itu kusadari pasca pemeriksaan gigi yang kulakukan beberapa waktu lalu. Waktu itu sang dokter gigi berkomentar bahwa deret gigi sebelah kanan lebih bersih dari yang sebelah kiri. Dia pun “ngomel” panjang pendek karena katanya aku menggosok gigi dengan tidak bersih. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Aku membela diri bahwa mungkin deret kanan gigiku lebih bersih karena deret itu yang selalu kugunakan untuk makan. Selama lebih dari dua puluh tahun aku tak menggunakan deret gigi sebelah kiri untuk mengunyah makanan. Sang dokter pun nampak lebih “marah” disertai perintah wajib untuk mulai menggunakan sang gigi di rahang kiri. Katanya, apabila aku tetap dengan kebiasaan makan dengan rang kanan saja, jika suatu hari aku menggunakan kawat gigi, kawat gigi di sebelah kanan akan sering lepas, sedangkan rahang kiriku akan bengkak. Hih, tanpa terasa aku bergidik ngeri. Maka berjanjilah aku pada diri sendiri untuk mengunyah makanan dengan gigi di rahang kiriku. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Nah, sudah lebih dari tiga hari aku melakukannya, dan ternyata itu sungguh tak mudah. Bahkan, pada hari pertama gusiku sampai berdarah karenanya. Mulut terasa kaku, dan gusi menjadi ngilu jika bagian kiri yang kugunakan untuk mengunyah. Makanan pun jadi tak enak seolah tanpa rasa. Payah benar aku makan. Selama ini, waktu makanku relatif lama dibandingkan teman-teman atau keluargaku. Dengan perubahan ini maka waktu makan pun menjadi lebih lama lagi. Fhhh ....<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Aku pun teringat kawanku Dewinta yang seorang psikolog, pada ibu-ibu muda yang memiliki bayi di sekolah dia wanti-wanti untuk memberikan makanan yang bisa dikunyah –bukan makanan cair yang diblender dan dihancurkan- pada usia tertentu agar rahang anak menjadi kuat. Selain menguatkan gusi dan gigi, hal ini akan berpengaruh terhadap kesiapan alat artikulasi yang menunjang kemampuan berbahasa sang anak nantinya. <o:p></o:p></span></p> Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-6601013171204605462009-01-19T17:05:00.000+07:002009-01-19T17:08:58.230+07:00cerita<div align="justify">Hari beranjak senja, entah mengapa aku betah di kantor berlama-lama. Meski sendiri. Meski lelah. Meski ada sedikit jeri yang menyelimuti.<br /><br />Kemarin aku berjumpa kawan SMA yang sejak lima tahun lalu tak bertemu.<br />Tak terasa, dan tak percaya rasanya, delapan tahun sudah kami melepas seragam putih abu. Ada kenangan, ada kerinduan, ada banyak kesan yang tak terlupakan bersilangan.<br /><br />Aku tak ingat persis apa yang terjadi atau isi pembicaraan kami ketika terakhir kali bertemu, lima tahun lalu itu. Namun, nampaknya tidak demikian bagi kawanku. Baru kemarin kuketahui hal itu.<br /><br />Katanya, terakhir kami bertemu bertahun lalu dia tengah goyah dengan hidupnya, dia bilang saat itu ada kata-kataku yang selalu diingatkanya. aku berkata padanya “kamu masih punya tangan untuk berbuat, mata untuk melihat, dan mulut untuk bicara, yakinlah dengan itu semua kamu bisa hidup dan menghidupi dirimu.” Dari situ dia pun punya sejumput mimpi yang kini telah menampakkan diri.<br /><br />Namun, kini mimpi lain menghampiri, dan dia datang kembali. Kali ini entah bicara apa aku kepadanya. Hanya saja, aku senang dia tampak berwajah cerah ketika punggungnya menjauh dari hadapku. Mungkin, ketika suatu hari aku bertemu dengannya lagi, ia akan mengingatkanku tentang apa saja kata-kata yang telah kulontarkan kepadanya.<br /><br />hm, masa lalu memang begitu jauhnya…<br />namun kadang begitu terasa indahnya…</div>Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-90687201886750999012008-12-30T18:08:00.003+07:002008-12-30T18:15:19.917+07:00jejakselamat<br /><br />satu kata terucap<br /><br />untuk masa lalu<br /><br />untuk waktu yang dulu<br /><br />yang tinggal serupa debuSenihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-39957314474473609592008-12-25T15:00:00.004+07:002008-12-25T15:34:53.987+07:00liburan<div style="text-align: justify;">liburan. kata ini identik dengan hal yang menyenangkan, kebahagiaan, waktu luang, dan keceriaan. momen menjelang pergantian tahun kerap menjadi pilihan banyak orang untuk liburan, tak terkecuali bagi kawan-kawanku. seorang kawan sedang mempersiapkan liburan ke Bali, meski ia masih bingung untuk menentukan moda angkutan darat atau udara. kawan lain telah jauh-jauh hari mempersiapkan liburannya ke kota gudeg, Yogyakarta. lainnya merasa cukup memuaskan diri dengan berwisata belanja ke beberapa tempat di Bandung ini. aku sendiri akan "menikmati" liburan ini dengan menyelesaikan beberapa pekerjaan.<br /><br />apapun aktivitas Anda di penghujung tahun kali ini, selamat liburan, kawan!<br /></div>Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8691583874629923720.post-87801367573302980372008-12-24T08:25:00.001+07:002008-12-24T08:25:39.150+07:00ini hari...<div align="justify">Ini hari ke-24 di bulan penghujung tahun yang riuh dalam hidupku. Satu per satu pekerjaan muncul menuntut perhatian seolah tak ada habisnya, tugas-tugas kuliah, pekerjaan di sekolah, dan tumpukan dokumen kantorku yang lain, fhh....<br /><br />Mungkin Desember ini postinganku tergolong paling minim dibandingkan bulan-bulan lainnya. Awal bulan kemarin aku jatuh sakit. Selama seminggu penuh aku hanya terbaring di tempat tidur. Sakit, pegal, dan tak nyaman. Bahkan ketika seminggu kemudian aku diberondong banyak pekerjaan kondisiku masih belum pulih benar. Namun, setidaknya sekarang, aku sudah mulai menemui ritme kerjaku lagi dan berdamai dengan segala macam hal yang harus kuselesaikan di penghujung tahun yang juga akhir semester ganjil ini.<br /><br />Tak ada yang tak mudah memang. Tapi aku yakin dengan sikap positif dan ketekunan segalanya dapat kuselesaikan dengan baik. Semoga.<br /><br />Sebagai catatan, perkuliahan di kelas secara umum sudah berakhir. Aku dan kawan-kawan tinggal bersiap menghadapi UAS di awal Januari mendatang. Selepas itu, aku harus sudah mulai beranjak untuk menempuh penulisan tesis.<br /><br />Di sekolah, aku mengakhiri kelas dengan menilai penampilan drama siswa Secondary 2. Penampilan perdana mereka memiliki banyak warna tentu saja. Ada yang lupa dialog, kehilangan properti, bloking, gugup, tapi secara umum penampilan mereka cukup baik dan menghibur. Beberapa siswa memainkan peran yang karakternya bertolak belakang dengan karakter mereka sehari-hari. Mereka pun sukses mengadopsi berbagai dialek dan ragam bahasa nusantara sesuai tumtutam peran yang mereka mainkan. Kostum yang mereka pilih pun mereka pertimbangkan dengan sungguh-sungguh. Menyenangkan rasanya berbagi ruang dan waktu dengan mereka.<br /><br />Oh, ya, ketika beberapa waktu lalu kuperhatikan buku harian konvensionalku banyak kuisi dengan tulisan-tulisan bernada negatif, aku pun berusaha mengimbanginya dengan menulis berbagai hal positif yang kualami. Bertindak adil sejak dalam pikiran kata Pramoedya sang penulis, atau bertindak adil dalam menulis kata pacarku. Sehingga aku pun memiliki resolusi sederhana untuk selalu menulis hal positif tentang diri dan kehidupanku. Bahkan ketika menghadapi sitasi negatif sekalipun.<br /><br />Hm, kupikir itu cukup untuk hari ini.</div>Senihttp://www.blogger.com/profile/02368020175411540378noreply@blogger.com0