03 September 2008

September (tak) Ceria

Jika mengingat bulan September, aku teringat sebuah lagu berjudul September Ceria, meski aku hanya mampu mengingat dua kalimat pada bagian reff-nya saja. Namun, sepertinya lagu itu bertolak belakang dengan apa yang kualami. September hari pertama yang bersamaan dengan Ramadhan hari pertama menyisakan kenangan yang sama sekali tak bisa kusebut ceria.
Untuk pertama kalinya sejak aku lulus sekolah menengah pertama aku bertengkar hebat dengan adikku. Masalah awalnya sepele, sederhana, dan tak kuduga akan berakhir menyakitkan sedemikian rupa. Apalagi terjadi di meja makan saat kami menikmati buka puasa hari pertama. Selera makan otomatis lenyap entah kemana.
Kata-kata yang melukai, sikap yang tak peduli, sungguh-sungguh kuherankan mengapa bisa sampai terjadi. Kedua orang tuaku gerah juga karenanya. Meja makan pun berubah jadi area diskusi yang penuh impresi. Pada akhirnya saat itu aku membongkar emosi yang kurasakan sejak masa kanak-kanakku dulu. Aku mengupas selapis demi selapis pola asuh orang tuaku dan implikasinya terhadap sikapku, karakterku, juga terhadap adikku.
Aku membeberkan segalanya, semuanya, setuntas yang aku bisa, meski mungkin ada beberapa hal yang luput juga.
Aku sama sekali tak berminat melukai orang lain, apalagi keluargaku; tapi aku tetap memilih menjadi diriku sendiri tanpa dibebani dengan mimpi dan harapan orang lain, juga keluargaku.
Meski awal September-ku tak ceria, aku lega telah menumpahkan segala rasa pada mereka. Harapanku, aku dapat melalui September ini dengan sikap terbuka yang pada akhirnya mengundang sang ceria untuk datang menyapa.
alur hidup sungguh-sungguh tak bisa ditelisik, ya...?

1 komentar:

Mas Hery mengatakan...

Tapi kalo endingnya melegakan, itu yang kayaknya perlu digarisbawahi sebagai kemenangan ya. Bulan puasa ini kan memang bulan instropeksi diri, siapa tahu memang harus dengan cara ini agar semua bisa mengetahui apa yang terbaik untuk selanjutnya.

Eh boleh nanya ga? ini kan katanya kenangan, lalu menyebut terjadi di hari pertama puasa, dan terjadi di bulan september, itu berarti kmarin kan?

Karena sempet bingung dengan tulisan "Untuk pertama kalinya sejak aku lulus sekolah menengah pertama",sedang sekarang kan sedang paska sarjana ya ? kalo gitu lama banget ya bisa marahan sama adik....kebayang gitu dulu adem ayem,tiba2 kmaren mengaum.