07 November 2008

obama, julukan, dan tesisku

Sejak 4 November kemarin hingar-bingar televisi ramai membicarakan Obama, sang Presiden Amerika terpilih. Beberapa media, baik elektronik maupun cetak ramai-ramai menyebutnya "anak menteng". Entahlah, sang Obama sendiri berkenan atau tidak dengan sebutan itu, hanya Tuhan yang tahu.
Beberapa orang kerap menjuluki orang lain dengan sebutan yang arbitrer, yang manasuka, meski memang ada hal-hal yang bisa dijadikan kaitan. Teman-teman kuliahku dijuluki dengan bidang kajian tesis masing-masing. Seorang teman yang tergila-gila pada semiotik digelari Teh Semiotik, kawan lain yang menggarap karya seni tradisional Gaok, dipanggil Om Gaok, yang lainnya lagi, Postkolonial, Bekisar Merah, Gurindam 12, dan sebagainya.
Aku sendiri tak punya identitas yang jelas, karena sekali waktu aku bicara berbusa-busa tentang bilingualisme, pada saat lain aku tergila-gila pada pragmatik, lain waktu lagi aku jatuh cinta tak terhingga pada sastra. Hm, untunglah, dengan demikian aku tak dijuluki macam-macam, hehehe.... Sedihnya, aku belum juga memutuskan untuk menentukan kajian spesifik untuk tesisku, hiks hiks....

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Nah eta aya obama? Julukan? Atw kumaha? +garuk2+

Seni mengatakan...

kamu boleh menyebutnya julukan, sebutan juga boleh...seperti kamu gung, aku juluki ayam aja ya, hehe...