18 Maret 2009

tentang menulis

Menulis atau membaca berfungsi sebagai terapi bagi manusia. Hal itu tak sekadar kuketahui, tapi kualami sendiri. Sejak kecil aku sangat dekat dengan dunia membaca, maka tak heran jika di antara sederet impian yang kukhayalkan, salah satunya adalah menjadi penulis.
Sayang, aku belum benar-benar menerjunkan diri secara maksimal dalam dunia ini. Aku menulis intensif dalam catatan harian sejak kelas 1 SMP. Sampai hari ini buku harian manualku telah lebih dari lima jumlahnya. Tentu saja dengan ketebalan buku yang relatif. Ada yang sangat tebal sehingga berkesan serius, sampai buku harian kelas 1 SMP yang full colour dan berkesan remaja. Dari sejumlah buku harian itu aku menemukan rekam jejak gaya tulisanku selama ini, juga isi, dan tema-tema yang kutulis dari kehidupanku sendiri. Sangat berwarna. Ada yang norak, lucu, tapi ada juga yang kontemplatif dan melankolis.
Selain catatan harian, karya tulis yang kubuat lebih banyak berupa karya ilmiah, baik karya konseptual seperti makalah, laporan buku, dan artikel, maupun laporan penelitian yang kutulis sebagai skripsi pada akhir studi S1-ku dulu. Beberapa penelitian di semester 1 tentang Ujaran sebagai Bentuk Interaksi Sosial (Sosiolinguistik) dan semester 2 tentang Kedwibahasaan pada Anak (Bilingualisme) pada studi magisterku kulaporkan dalam bentuk makalah.
Semasa S1 aku menulis berita dan resensi di situs dan koran kampus. Tulisanku yang dimuat di media massa hanya terjadi pada Oktober tahun 2005 lalu, itu pun merupakan satu-satunya tulisan yang pernah kukirimkan.
Belakangan aku menjadi penulis lepas di antara aktivitasku sehari-hari. Hasilnya sebuah buku yang sudah dibeli oleh penerbit, sebuah buku keroyokan tentang pengajaran bahasa dan sastra; serta ensiklopedi sastra. Secara ekonomi, hasil dari menulis tersebut cukup lumayan juga untuk membayar uang kuliah.
Sekarang aku sedang menulis tesis, semoga saja dapat kuselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Tidak ada komentar: