25 Juli 2008

Rujak Party


Awalnya aku tidak terlalu memperhatikan kebiasaan yang satu ini. Sampai kemarin, ketika aku datang ke sekolah pada jam istirahat untuk makan siang, hidungku mencium aroma khas itu lagi. Lalu tampaklah beberapa buah mangga muda yang masih mengkal lengkap dengan bumbu rujaknya.

Pertengahan Juni lalu, ketika diselenggarakan rapat kerja tahunan, menu rujak plus bumbunya yang pedas manis beraroma khas menjadi kudapan kami. Bengkoang, pepaya, nanas, mentimun yang diguyur sambal kacang atau bumbu rujak standar menjadi penyegar suasana di tengah-tengah rapat yang lumayan menguras otak.

Minggu berikutnya, atau memasuki minggu terakhir bulan Juni. Pada saat kami mengikuti kegiatan kursus bahasa Inggris di sebuah lembaga, di suatu siang lagi-lagi sang rujak menjadi menu utama pesta kami. Selain beberapa jenis buah yang dibekal dari rumah, mangga muda yang masih nangkring di pohonnya pun (padahal pohon mangga itu tumbuh di tempat kursus lho...) kami jadikan korban persembahan rujak party saat itu (atas seizin pemiliknya tentu saja). Jadilah kami berseuhah-seuhah ria kepedasan.

Lalu, pada hari Sabtu yang lalu di Lembang sana, dalam rangkaian kegiatan MOS yang bertajuk The Erasmus Days, kami tak bisa tidak mengadakan kegiatan serupa. Ya, rujak party itu lagi. Selepas melakukan perjalanan yang lumayan menguras keringat, pada saat siswa-siswi mendapat alokasi waktu untuk membersihkan diri. Kami, para mentornya tak menyia-nyiakan kesempatan. Sambil menunggu giliran mandi (untuk yang berniat mandi tentu saja) acara rujak party pun digelar. Bahkan waktu itu dengan menu buah yang lebih lengkap, sebut saja pepaya, nanas, bengkuang, sampai sambal “honje’ dengan aroma yang khas itu. Nik-nik yang lulusan Jurusan Kimia berkeras bahwa aroma “honje” tersebut mengingatkannya pada zat kimia tertentu. Namun, interupsi sang ahli kimia tak mendapat respon berarti, karena tak satu pun dari kami yang rela melepas kesempatan untuk berpartisipasi dalam rujak party.

Saking asyiknya menikmati rujak, pada foto di atas sampai-sampai rujaknya gak kelihatan, selain Bunda Nina yang tampak sedang mengiris nanas. Inilah anggota rujak party searah jarum jam dari mulai si mungil Syifa, Baety, aku sendiri, Bunda Nina, Tina, Asep, Aya, Vindy, dan Yuni. Beberapa anggota rujak party yang lainnya, ada Rima yang jadi fotografer sehingga tampangnya gak ikut nongkrong; Boyke yang kebagian tugas menyisir sisa-sisa penunjuk jalan pada kegiatan perjalanan sebelumnya; Iwan sedang izin karena sakit; sedangkan Rani, Danis, dan Bu Dian sedang mendampingi siswa-siswi Secondary 2 yang sedang homestay di Malaysia-Singapura sana.


1 komentar:

just me mengatakan...

seuhah-seuhah ria lagi yukkk....
tapi tanpa aroma honje...
yah yah yah....