29 Agustus 2008

Nyuci

Sebenarnya aku lagi gak ada ide untuk nulis. Tapi karena kemarin aku tak membuat posting apapun, sementara aku berhasrat blog ini bisa menjadi ruang terapi untuk menulis, jadilah aku "memaksa" diri untuk menulis. Aku pun teringat sepenggal episode hidup yang tak kusukai tapi harus selalu kujabani, meski tidak setiap hari: nyuci!
Biasanya aku ngantor pukul 8 teng, tapi pagi ini aku terlambat satu setengah jam. Alasannya, ya nyuci itu tadi. Tak tanggung-tanggung acara nyuciku mesti kubagi menjadi dua sesi (udah kaya rapat atau apa gitu, ya...). Alasannya agar tak cepat pegal dan lelah tentu saja.
Sesi pertama pada pukul 6 pagi, aku mencuci satu ember penuh pakaian dalam. Sesi kedua, pukul 8-an, aku mencuci lagi seember penuh pakaian; kali ini berisi kemeja, t-shirt, dan segala macam baju atasan lainnya yang cenderung berwarna terang.
Sudah dipastikan akan ada sesi ketiga, karena beberapa baju bawahan, yang sebagian celana panjang dan beberapa rok berwarna gelap dan netral masih menunggu giliran untuk dibersihkan....
Entah kapan bisa kulakukan, mungkin petang nanti. Tapi setidaknya aku bisa memilih menyerah, terbebas dari acara mencuci dan merelakan sebagian rupiahku untuk orang-orang laundry.

5 komentar:

Mas Hery mengatakan...

kalopun memang mesti lewat bantuan laundry, biasanya baju dalaman memang jatah cuci pribadi, haram hukumya dikasih ke orang lain.
ok, itung2 olahraga rutin tiap hari kan? dibagi dalam sesi juga tindakan yang efektif, biar ga cepet capek ya :)

belly wijaya mengatakan...

salam kenal....
mampir sekalian baca baca aja...

Anonim mengatakan...

meh tambih apdol, bade sakalian pengnyeuseuhkeun nu simkuring? huehuehue.
btw teh seni, itu blogkuh ganti dong, ku alamat blog ieu.. ok!

Seni mengatakan...

hai semua,
@edittag: ya, nyuci per sesi lebih menghemat energi, apalagi bulan ramadhan seperti sekarang... tentang baju dalaman, beberapa temanku tetap mencuci di laundry lho!
@indonesiadua: salam kenal juga, nanti aku jalan-jalan juga ke sana ya...
@seil: ya han, ntar aku ganti, btw kapan nraktir-nya?

Anonim mengatakan...

ke mun geus dipangnyeuseuhkeun hehe...
btw teh ituh nama sayah salah tuh..