05 Agustus 2008

Dari Elegi hingga Eksistensi


Judul : Area X, Hymne Angkasa Raya
Tebal : xxiv+368 halaman
Pengarang : Eliza V Handayani
Penerbit : DAR Mizan
Cetakan Kesebelas : Juli 2003


Novel ini bercerita tentang naluri dasar manusia untuk mencari identitas diri guna menunjukkan eksistensinya. Seorang Yudho yang memimpikan petualangan namun justru menemukan bahwa petualangan yang ditemuinya tidak seindah yang ia impikan. Yudho mendapati konsekuensi logis dari mengetahui sesuatu yang hebat tidaklah mudah; taruhannya adalah hidupnya sendiri dan juga hidup orang-orang disekelilingnya. Penemuan akan arti hidup dan arti mencintai tanpa pretensi dalam petualangan yang tak terbayangkan.


Di tengah dunia yang dikuasai teknologi tinggi, di abad teknologi informasi, masyarakat membutuhkan jaminan besar dari energi dan masalah sosial yang tidak hanya melibatkan makhluk bumi.


Adalah seorang Elena Valeria, mahasiswi pascasarjana, putri psikolog analis terkemuka yang mendedikasikan dirinya pada misteri dan fenomena UFOlogi. Tantangan dari keluarga justru membuatnya semakin tegar dan konsisten dengan pilihannya. Keyakinan telah membuatnya berkorban banyak. Ia bahkan banyak tak sepaham dengan sahabat-sahabatnya sendiri. Kesunyian, kesepian tanpa dukungan, penolakan, prasangka, merupakan dera dan kepedihan yang mewarnai pilihan jalan hidupnya.


Namun, Elly, panggilan akrab Elena, tetap teguh memegang prinsip dan pendiriannya. Penolakan demi penolakan justru menguatkan tekadnya untuk benar-benar menguak tabir UFOlogi. Kesendirian dan kesunyiannya bermuara pada seorang Yudho yang juga tengah terombang-ambing didera petualangan yang menyeretnya pada pelarian demi pelarian.


Seorang Elly pada akhirnya juga menyadari bahwa arti kuat yang sesungguhnya adalah bukan menafikan pedih dan luka yang dirasakan. Kuat adalah justru berterima terhadap kenyataan dan perasaan sendiri. Pengakuan dan kerelaan untuk menerima dan menyadari bahwa ternyata kita lemah dan kerap rapuh sebagai manusia, tidak lantas mengabaikan dan menolak perasaan kecewa atau pun luka. Tapi cukup tabah menerima setiap kenyataan yang ada, dengan tetap berusaha untuk bangkit dan berusaha mengejar tujuan dan impian kita.


Mereka, Elly dan Yudho, menemukan kasih pada satu sama lain meski kerap diwarnai ego, tetapi mereka sadar bahwa meskipun mereka kerdil dan terbatas, mereka bukan tanpa arti, mereka punya makna, memiliki sesuatu yang menjadikan mereka eksis di bumi. Mereka sadar manusia dengam kombinasi jiwa, hati, dan pikiran yang menjadi nalarnya, memosisikannya sebagai makhluk yang istimewa di jagat raya. Manusia tidak pernah sendiri di antara sekian banyak fenomena bintang dan luar angkasa.


Novel ini memiliki nuansa yang berbeda dari novel kebanyakan. Futuristik, menarik, dan menggiring pembaca untuk terlibat dalam cerita. Merasakan keterasingan, ketakutan, getir, dan kesepian tokoh-tokohnya. Cinta yang terejawantahkan diam-diam di antara teror dan gelombang kematian yang mengincar. Mengkristal tanpa harus ada kemesraan fisik secara klasik. Tulus dan apa adanya. Menggetarkan emosi.
Boleh jadi alur cerita terasa sulit dicerna, terutama pada bagian awal cerita. Istilah-istilah keilmuan dan penjelasan tentang banyak teori science bertebaran di sana sini. Uraian-uraian dan perdebatan seperti yang banyak ditemukan di ruang kuliah dan diskusi-diskusi yang mungkin bisa menjenuhkan sebagian pembaca. Namun, Area X merupakan menu istimewa di antara sekian sajian khasanah sastra Indonesia. Saya rasa Anda akan menemukan banyak nuansa di dalamnya. Selamat membaca!

Tidak ada komentar: